Kab.Bekasi,Metrodua.com - Kepala kordinator- jabar bidang Investigasi (DPP LSM-SIRA-(Lembaga Swadaya Masyarakat Suara Idependen Rakyat Adil Republik Indonesia). Dirinya menemukan pelaksanaan pekerjaan pembangunan irigasi P3TGAI di wilayah kecamata Sukakarya dikerjakan asal-asalan tanpa didampingi oleh Peltek dan konsultan pengawas.
“Sangat merasa kecewa dengan adanya proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) kelompok rawakeladi tani jaya, saluran air yang dikerjakan asal jadi, terlihat volume ketingian hanya, 54-cm, begitujuga pekerjaan galian pondasi bawah tidak pakai cerucuk bambu dan pekerjaan batu banyak mengunakan batu koreng dan semen bermerek rajawali dan pasir merah. Perltek dan konsultan pengawas tidak berada dilokasi saat pekerjaan berlangsung”. Kesalnya dilokasi. Senin (30/05/2022)
Menurut Yusuf supriyatna mengatakan semua buruh pekerja tidak dilengkaspi K3 (Keamanan Kesehatan Konstruksi) dan tidak dilakukan pengalian pondasi bawah dan tidak dipasangnya cerucuk bambu dikawatirkan kegiatan tersebut tidak akan bertahan lama, karena tidak berkwalitas,
“Diketahui kegiatan itu berlokasi di Kampung pulobambu Galian dan di kampung pulogelatik desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya yang di kelola oleh kelompok tani P3A, Sukaindah Jaya Sentosa”, jelas Yusup
Dalam kondisi pekerjaan tersebut asal- asalan kami menilai Konsultan Pengawas dan pelaksana teknis (Peltek) tidak becus kerja tidak bisa mengawasi atau mengarahkan si pekerja atau ketua kelompok tani agar kegiatan sesuai dengan spek yang telah ditentukan, tegas Yusuf
Namun ketika media ini ingin konfirmasi (30/5) kepada kelompok tani P3A Sukaindah Jaya Sentosa selaku pengelolah kegiatan tersebut tidak berhasil ditemui,
Komentar